Selasa, 27 Januari 2009

Resensi film Generasi Biru

Generasi Biru antara tarian, animasi dan dokumenter

Enggak kebayang, kan, Slank main film musikal. Tapi film musikal yang satu ini ada plus-plusnya. Plus film dokumenternya, plus musiknya, plus tariannya, dan plus animasinya.

Begitu banyak penghargaan yang didapat Slank pada tahun 2008 ini. Salah satunya ulang tahun perak yang berhasil dirayakan Slank di Surabaya merupakan salah satu buktinya. Perayaan 25 tahun merupakan perjalanan panjang yang enggak lain juga didukung oleh slankers di Indonesia.Di ulangtahun Slank yang ke-25 ini, Garin Nugroho sebagai sutradara hebat di Indonesia memberikan kado yang luar biasa. Karena menurut beliau Slank adalah band yang selama 25 tahun ini telah berhasil membius banyak penggemarnya. Jadi sebagai hadiah ulang tahun buat Slank dan Slankers, here they are, Generasi Biru The Movie.

Film musikal Generasi Biru yang diperankan oleh anggota Slank sendiri, yaitu Kaka, Bimbim, Abdee, Ridho, Ivan dan Nadine Candrawinata sebagai bintang tamu ini seru banget. Film dibagi menjadi 4 babak yang masing-masing babaknya memiliki perbedaan makna. Ada bagian dimana Bim-bim berhasil menghilangkan trauma seorang bocah lelaki sehingga dia bisa dan mau bermain kembali dengan teman sebayanya. Di bagian ini kita bisa menikmati film-film dokumenter yang memperlihatkan kondisi kesehatan anak-anak Indonesia yang cukup memprihatinkan.Di bagian lain ada Kaka yang berperan sebagai kekasih Nadine dan akhirnya bisa membantu Nadine untuk keluar dari dunia narkoba. Babak lainnya yang masih bertemakan sosial pastinya nge-Slank banget, dong. Slank yang peduli dengan keadaan Indonesia dan mau bergerak demi perubahan yang lebih baik. Yap, Lo Harus Grak! Oh ada satu bagian yang bakal bikin kita ketawa ngakak, yaitu saat Slank menari tanpa menggunakan baju. Semua berpakaian ala Kaka alias telanjang dada. Ha ha ha. Jadi kita bisa lihat mulai dari perut Kaka yang six pack sampai perut Ridho yang paling buncit.

Yang lebih seru dan berbeda dari film-film lain, kita bisa menikmati animasi-animasi yang menggambarkan setiap babaknya. Animasi ini juga enggak lain terinspirasi dari lagu-lagu Slank. Ada sekitar 15 lagu Slank yang bisa kita dengarkan di film ini, diantaranya Ku Tak Bisa, Indonesiakan Una, Virus, Koepoe Liarkoe, Terbunuh Sepi dan lainnya. Eits tahu enggak, sih, di film ini kita juga bisa ngintip graffiti-graffiti slankers di seluruh Indonesia. Dan graffiti itu murniii hasil coretan slankers-slankers. Keren, kan? Nah, yang bikin tambah keren, ada juga testi dari para slankers yang terinspirasi karena lagu-lagu Slank, nih. Misal, slankers asal Jogja yang buta dan sumbing membayangkan seperti apa dunia dan Indonesia dari lirik lagu-lagu Slank. Film Generasi Biru yang lolos pada sebuah festival film di Jerman ini juga menampilkan film-film dokumenter saat Slank manggung di beberapa daerah. Bahkan ada slankers yang nangis tersedu-sedu saat Kaka menyanyikan lagu Ku Tak Bisa. Hi hi hi, habis diputusin pacarnya kali, ya.

Pokoknya isu sosial yang dibawa sama Slank dalam film ini adalah impian mereka untuk mengajak kita sebagai anak muda menjadi Generasi Biru. Yaitu generasi yang peduli sesama, generasi yang berani ngomong dan generasi yang cinta damai. Just watch and u’ll enjoy the movie. Piss yo!

Ankghy

2 komentar:

  1. hai hai..nizar, duh manggilnya siapa ya?
    ini ankghy.heuhueheee...
    thanks lho tulisannya udh diposting di blogmu..
    nice to know you..
    *udh gabung di SDC blm?

    BalasHapus
  2. lah si hansip ankghy gmn seh,,,tolong ya sekalian bro nizar nya itu di suruh berpartisipasi dlm membuat tulisan utk nanti nya di naikin di konten SLankissme halaman depan SLank dot com...inget,,,sekali dayung,,,2-3 pulau terlampaui hehhehehehe

    di tunggu ya bro nizar utk tulisan nya hasil liputan konser konvoi yamaha bareng SLank,,,

    salam PLUR

    BalasHapus